Faktor Cuaca, Dinas PUPR Terkendala Perbaikan Jalan
Kepala Dinas PUPR kabupaten Garut H. Uu Saefudin mengatakan beberapa ruas jalan banyak yang kondisinya rusak dan berlubang akibat cuaca musim hujan di kabupaten Garut saat ini.
Dengan keadaan jalan yang rusak dan bolong, sebetulnya bukan melakukan pembiaran atas kondisi itu, tetapi dengan kondisi curah hujan yang terjadi di Garut saat ini perbaikan yang dilakukan akan sia – sia, salah satu contohnya perbaikan yang dilakukan di ruas jalan depan Rumah Sakit Slamet.
”Meski sudah tiga kali kami tambal dengan menggunakan emulsi (aspal yang dicampur air), diharapkan bahwa itu akan kuat, ternyata tidak kuat akibat kembali tergerus air hujan, bukan semakin baik malah diperburuk oleh menumpukan material jalan”, terang Uu Saefudin, Senin (08/04/2019) usai mengikuti acara Rapat Negeri di Pendopo Garut.
Lanjut UU, kondisi hujan yang terus mengguyur kabupaten Garut saat ini sangat berpengaruh pula pada kondisi jalan yang ada, apalagi di jalan-jalan yang tidak ada saluran drainase atau drainase yang tidak mampu menahan debit air hujan.
”Menyangkut kondisi Jalan memang berpengaruh besar pada kondisi situasi datangnya musim hujan yang tidak ada hentinya, pasalnya setiap turun hujan menimbulkan beberapa ruas jalan rusak dan mayoritas tiap ruas itu ada saja yang bolong,” ujarnya.
Sementara itu, ditempat terpisah Sekretaris Dinas PUPR, Jujun Junaedi mengatakan apabila situasi kondisi cuaca sudah memungkinkan, perbaikan-perbaikan jalan akan cepat tertangani, baik dengan cara hotmix maupan melalui rabat beton.
”Sebenarnya kalau kita tangani, tidak mencapai dua Minggu juga beres, tetapi kita menunggu faktor cuaca. kalau saja dalam satu minggu tidak hujan, pasti bisa diatasi semuannya. Seandainya dipaksakan pun bisa tapi tidak efektif, istilahnya mubajir. Jika kita tutup pun satu persatu paling tiga hari akan rusak lagi,” jelas Jujun saat mengikuti kunjungan kerja Bupati Garut di kecamatan Cihurip, Selasa (09/04/2019).
Jujun menyampaikan, hasil pendataan sementara jalan yang mengalami kerusakan dalam kota, yaitu jalan bypass, jalan Wanaraja, jalan samarang, jalan Leuwigoong – Banyuresmi, Cibatu – Sukawening dan jalan pembangunan yang dominannya itu depan rumah sakit terutama jalan yang tidak pakai beton.
”Total untuk rehabilitasi itu penanganan rutin itu tahun ini sekitar Rp. 15 Milliar untuk 312 KM, Alhamdulillah dari tahun ke tahun anggaranya terus ada peningkatan, soalnya tahun kemarin saja cuman dianggarkan Rp 12 Millar," ungkapnya.
Jujun menambahkan, anggaran 15 Milliar itu termasuk drainase, pembabatan rumput, dan penambalan jalan itu juga tergantung kondisi kerusakan nya, pungkasnya.
Sumber: Humas Diskominfo Garut
TULIS KOMENTAR
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar *
0 Komentar